Peringati Sumpah Pemuda ke-90, Teladani Komitmen Tokoh Pemuda 1928
- penulis Muhammad Agusta Wijaya
- Senin, 29 Oktober 2018
- dibaca 496 kali
Jakarta, Komifo - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika, Basuki Yusuf Iskandar memimpin upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di Halaman Upacara Kemkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat 9, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Pada kesempatan tersebut, Basuki membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Narowi mengenai Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 dengan tema "Bangun Pemuda Satukan Indonesia".
(Baca Juga : Setelah Kelurahan Madurejo, Dinas P3AP2KB Lanjutkan Bentuk Kader PATBM Kelurahan Mendawai)
"Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklrasikan sumpah pemuda sehingga menjadi pelopor pemuda untuk membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini. Komitmen kebangsaan mereka harus kita teladani untuk membangun bangsa, satukan Indonesia," ungkapnya.
Dengan tema itulah, pembangunan kepemudaan dikembangkan untuk melahirkan generasi muda yang beriman, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab. Dengan tema yang sama pemuda dihatapkan bisa memiliki daya saing, memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam kerangka NKRI.
Dalam sambutannya Menpora menilai pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif.
"Informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoaks, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Menurut Imam Nahrowi, Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sangat relevan untuk mewujudkan pemuda yang maju. "Ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu, revolusi mental harus dapat klita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat," jelasnya.
Selain itu, Menpora Imam juga menyebutkan pemuda-pemuda hebat Indonesia telah lahir dan mampu berkompetisi di kancah Asia. Perhelatan Asian Games 2018, atlet-atlet muda Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa Asia, dan berhasil menduduki peringkat ke4, serta di ajang Asian Para Games 2018. "Para Atlet kita berhasil menduduki peringkat ke-5. Ini adalah sejarah baru kebangkitan olahraga Indonesia. Serta harus dijadikan momentum untuk terus membangun optimisme pemuda Indonesia dengan bekerja keras mewujudkan prestasi di bidangnya," ungkapnya.
Tahun 2019 bangsa Indonesia akan menggelar hajat besar Pesta Demokrasi untuk memilih dan menentukan Pimpinan Nasional dan Daerah yaitu Pilpreswapres, Anggota Legislatif baik DPR RI, DPD RI, DPRD Tk.1 dan DPRD Tk II. "Untuk itu perang dan tanggungjawab pemuda dalam meyukseskan proses pemilihan umum nanti, amat sangat dibutuhkan. Partisipasi aktif pemuda dalam Pemilu 2019 perlu ditingkatkan untuk mewujudkan pemilu yang damai, kredibel, dan berkualitas," tutur Imam Nahrowi dalam sambutan.
Dia berharap, kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primardial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus anggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyonsong masa depan dunia yang lebih baik. (YURA)