Peluang Pemanfaatan Healthtech dan Edutech Bagi Sumber Daya Manusia di Sektor Kesehatan

Bus Trans Jakarta melintasi sebuah reklame produk startup nasional di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (26/10/2021). Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini Indonesia memiliki 2.229 perusahaan rintisan ('start up') sampai 2021 ini dan diperkirakan potensi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 124 miliar dolar AS pada 2025. - (antarafoto)

Jakarta Pusat, Kominfo - Pemerintah memprioritaskan pembangunan dengan memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) di era digital secara merata, termasuk di daerah tertinggal, terdepan dan terluar. Apalagi di masa pandemi, Indonesia membutuhkan SDM yang inovatif dan mampu beradaptasi di sektor pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, serta pelayanan kesehatan masyarakat.

Pemerintah terus menggaungkan pengembangan talenta digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy.

(Baca Juga : Hari Pertama Puasa, Damkar Kobar Kembali Ingatkan Agar Waspadai Bahaya Kebakaran di Bulan Ramadhan)

“Ketiga program tersebut akan membantu pengembangan keterampilan digital dari level basic hingga advance. Talenta digital juga diharapkan bisa memutakhirkan sektor pendidikan maupun kesehatan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Wisuda Akademi Keperawatan Dharma Insan, Akademi Kebidanan Santa Benedicta dan STKIP Pamane Talino Tahun 2021, secara virtual dari Jakarta Pusat, Senin (15/11/2021).

Pada tahun 2020, pengguna aktif aplikasi Edutech Indonesia tumbuh signifikan hingga mencapai 200% (Wordbank, 2020). Peningkatan pengguna juga terjadi pada sektor Healthtech (telemedicine) yang 5 tahun ke depan diprediksi penggunanya di Asia Pasifik akan meningkat sebesar 109% (Google, Temasek, Brain & Co, 2020).

“Dengan maraknya penggunaan Edutech dan Healthtech diharapkan peluang ini dapat dimanfaatkan oleh para civitas akademika dan juga para wisudawan yang baru lulus dari pendidikan di bidang kesehatan,” ujar Menko Airlangga.

Sampai dengan tahun 2030, Indonesia dipekirakan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital, termasuk di sektor Healthtech. Upaya pengembangan keterampilan digital diproyeksikan akan memberikan kontribusi senilai 4.434 triliun rupiah kepada PDB Indonesia di tahun 2030.

Menko Airlangga mengharapkan generasi muda di seluruh Indonesia dapat melihat tantangan sebagai peluang. Lebih jauh, diharapkan hal itu diiringi juga dengan peningkatan kemahiran digital sehingga talenta-talenta digital Indonesia mampu memanfaatkan kemampuannya untuk berperan sebagai inovator di bidangnya masing-masing.

“Terus pertahankan semangat lifelong learning dan aktif berinovasi untuk percepatan recovery dan pembangunan nasional,” pungkas Menko Airlangga.

Sumber : kominfo.go.id