Mudelan: FPK Ciptakan Kerukunan, Hindari Konflik Antar Suku dan Etnis

Peserta dan narasumber sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan dan dialog lintas etnis lakukan foto bersama. Kegiatan ini digelar Badan Kesbangol Kobar di Hotel Andika, Pangkalan Bun, Kamis (15/11). (Humas Diskominfo Kobar)

MMC KOBAR - Kepala Badan Kesatuan Badan dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Mudelan mengatakan, keberadaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) adalah untuk menciptakan kerukunan antar suku dan etnis dari berbagai gesekan yang dapat memicu terjadinya konflik sosial.

“Agar tidak ada konflik adalah kerukunan antar suku dan etnis. Dengan adanya interaksi sosial yang berjalan dengan baik, salah satunya dengan keberadaan Forum Pembauran Kebangsaan, konflik akan bisa kita cegah,” kata Mudelan usai membuka kegiatan sosialisasi FPK dan dialog lintas etnis, Kamis (15/11) di Hotel Andika, Pangkalan Bun.

(Baca Juga : Dinas PUPR Kobar Terima Kunjungan DPRD Kabupaten Kotim)

Menurut Mudelan, forum ini juga dimaksudkan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak meninggalkan identitas suku dan etnisnya, khususnya di Kabupaten Kobar, baik dalam bidang bahasa, seni dan budaya maupun bidang lainnya, sehingga terjalin rasa saling menghargai dan hormat menghormati.

“Di Kotawaringin Barat ada berbagai suku dan etnis, ada Batak, Sunda, Jawa, Sumatera, Madura, Bugis. Dari perbedaan suku dan etnis dalam suatu daerah itu, kita akan terus bina kerukunan melalui forum ini melalui proses interaksi sosial,  baik dalam bahasa, dalam bidang seni budaya dan sebagainya dengan demikian maka persatuan, kesatuan, saling menghargai dan hormat menghormati akan tercipta,” jelasnya.

Selain itu, dia menambahkan, kerukunan antar suku dan etnis merupakan tanggungjawab dari semua masyarakat. Apalagi memasuki tahun politik mendatang, hal tersebut harus terus digaungkan agar masyarakan tidak mudah terpancing untuk menciptakan konflik sosial karena perbedaan pilihan.

“Kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa akan kita bina dengan baik, kondisi sosial kemasyarakatan seperti itulah yang kita inginkan, salah satunya dalam rangka menghadapi Pilpres dan Pileg di tahun 2019. Inilah wujud kita mengusahakan bahwa kondisi sosial masyarakat tetap bersatu, tidak ada konflik dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Mudelan.

Mudelan pun berharap, FPK dapat terus menciptakan kondisi sosial kemasyarakatan yang saling menghormati dan menghargai serta mempraktikannya dalam kehidupan keseharian guna menciptakan kerukunan dan rasa aman di tengah-tengah masyarakat.

“Kegiatan ini harus kita tindaklanjuti bersama, kita aplikasikan interaksi sosial yang baik ini ke seluruh masyarakat. Dari forum inilah kita harus sebarkan secara luas sehingga masyarakat akan banyak memahaminya,” harapnya. (Humas Diskominfo Kobar)