Menko Maritim: Indonesia Aktif Cari Solusi Masalah Kelautan

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sambutan pada penutupan Our Ocean Conference (OOC) 2018, di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018). OOC 2019 akan diselenggarakan di Norwegia. (antarafoto)

Badung, Kominfo - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa Indonesia secara aktif terus mencari solusi yang terbaik dengan melakukan identifikasi berbagai masalah kelautan demi melestarikan dan menjaga lautan global.

"Indonesia menginginkan solusi tersebut bersifat pintar dan inovatif, solusi ini harus berdasarkan riset, dengan pendanaan berkelanjutan dan mekanisme kolaborasi. Solusi harus dibuat dengan melakukan riset terlebih dahulu," kata Luhut saat menutup acara Our Ocean Conference (OOC) di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (30/10/2018).

(Baca Juga : Dinas PKH Kobar Fasilitasi Pembentukan Koperasi Mitra Berkat Bersama di Kecamatan Pangkalan Lada)

Menurut Menko Maritim, komunitas global harus bisa bekerja bersama-sama dalam membentuk suatu sistem pendanaan berkelanjutan agar solusi yang telah diupayakan sebelumnya dapat dimplementasikan. "Pendanaan dapat menentukan bisa atau tidaknya sebuah solusi diimplementasikan," ujarnya.

Sebagai seorang yang sempat mengabdikan dirinya di TNI-AD, kata Luhut, dirinya mengetahu bahwa pendanaan banyak dihabiskan untuk aktivitas yang ada di darat, sementara hampir 70 persen wilayah dunia merupakan perairan.

"Saya dulu pernah di Angkatan Darat, daratan adalah raja dan kini laut adalah ratunya, jika anda bermain catur, anda pasti tahu jika ratu yang lebih berkuasa bahkan beberapa kali istri kita juga lebih berkuasa di rumah," tuturnya.

Luhut mengingatkan para peserta OOC 2018 bahwa kolaboarasi adalah hal yag mutlak dilakukan dalam melestarikan dan menjaga laut dunia. "Tidak ada negara yang bisa mandiri untuk menyelesaikan masalah kelautan. Sebab, laut adalah masa depan kita. Saya mendorong anda untuk berkolaborasi untuk mencari solusi," tegas Menko Maritim.