Mahasiswa Harus Tumbuhkan Optimisme Bangun Bangsa

Yogyakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo meresmikan Mahasabha (Kongres Nasional) XI Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) yang digelar di Imperial Ball Room 2, Hotel The Rich Jogja, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Kongres tersebut dihadiri sekira 3.000 mahasiswa.

Dalam sambutannya, Presiden mengajak para mahasiswa untuk tidak menghabiskan energi dengan hal-hal negatif, seperti saling mencela dan saling mencemooh di media sosial. Sebaliknya, ia mengajak para mahasiswa untuk membangun optimisme dan berpikiran positif.

(Baca Juga : Keterbatasan Anggaran Akibat Pandemi, Pemkab Kobar Luncurkan Inovasi Pembiayaan Infrastruktur Jalan)

“Kita menuju kepada masa-masa optimisme, masa-masa positive thinking, energi kita habiskan untuk membangun persaingan, membangun daya saing, membangun produktivitas,” kata Presiden.

Optimisme itu harus terus dibangun karena Presiden meyakini Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat ke-4 di dunia pada tahun 2045. Hal tersebut ia katakan berdasarkan hasil perhitungan dari berbagai lembaga seperti McKinsey Global Institue, Bank Dunia, IMF, hingga Bappenas.

“Tapi ini tidak mungkin tercapai kalau kita malas-malasan. Kalau kita senang instan. Kalau kita tidak bekerja keras,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Presiden mengajak anak-anak muda ini untuk terus bekerja keras, produktif, dan memiliki disiplin yang tinggi. Menurutnya, itulah kunci untuk menjadi negara maju dan bersaing dengan negara lain.

Selain itu, Kepala Negara juga memaparkan dua hal yang menjadi faktor fundamental untuk meningkatkan daya saing bangsa, yaitu pembangunan infrastruktur dan investasi di bidang sumber daya manusia (SDM).

“Enggak ada yang lain, ini sangat basic sekali kalau kita ingin berkompetisi dan bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Tanpa itu, lupakan yang namanya bersaing,” paparnya.

Di penghujung sambutannya, Kepala Negara mengajak para mahasiswa ini untuk terus membangun persaudaraan, persatuan, dan kesatuan tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, yang akan melemahkan potensi dan kekuatan bangsa.

Setelah menyampaikan sambutannya, Presiden memukul lesung sebagai tanda peresmian pembukaan Mahasabha ini. Dalam acara ini Presiden tampak didampingi oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.