Kerjasama Pelatihan Pengelolaan Tanaman Sayur Metode Hidroponik antara DKP Kobar dengan BAPAS Kelas II Pangkalan Bun

Kepala DKP Kobar Ir. Kris Budi Hastuti dan Kepala Bapas Kelas II Pangkalan Bun M. Arfandy bersama staf masing-masing instansi berfoto bersama usai penandatanganan Kerjasama di ruang kerja Kepala DKP Kobar, Senin (24/5/2021)

MMC Kobar - Dalam rangka menindaklanjuti kerjasama yang pernah terjalin beberapa waktu yang lalu, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotawaringin Barat (Kobar) dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pangkalan Bun menandatangani kerjasama Pelatihan Pengelolaan Tanaman Sayur dengan Metode Hidroponik bagi Klien Pemasyarakatan di ruang kerja Kepala DKP Kobar, Senin (24/5/2021) siang. Kerjasama ini juga dilaksanakan dalam upaya mengembangkan potensi diri dan bekal keterampilan bagi warga binaan Bapas yang mendapatkan program asimilasi dan integrasi.

Penandatanganan kerjasama antara Kepala DKP Kobar Kris Budi Hastuti dengan Kepala Bapas Kelas II Pangkalan Bun M. Arfandy yang disaksikan oleh Pejabat Analis Ketahanan Pangan Kobar dan  jajaran Bapas Kelas II Pangkalan Bun berjalan dengan hangat dan santai dengan menerapkan prokes kesehatan.

(Baca Juga : Lima Juta Dosis Vaksin Sinovac Bentuk Jadi Tiba di Tanah Air)

Dalam  sambutannya Kepala DKP Kobar Kris Budi Hastuti menyambut baik kerjasama ini serta mengharapkan hasil kerjasama  ini ada manfaat yang diambil. Kris juga menyebutkan akan menugaskan Analis Ketahanan Pangan yang mempunyai keahlian di budidaya tanaman sistem hidroponik untuk menjadi instruktur dan narasumber bagi warga binaan Bapas.

“Pemerintah Daerah melalui DKP Kobar sebagai dinas teknis wajib mempromosikan pemanfaatan lahan pekarangan dengan penganekaragaman sumber pangan melalui teknik budidaya tanaman sistem hidroponik atau menggunakan media tanam lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Bapas M. Arfandy berterimakasih kepada DKP Kobar dan mengharapkan kerjasama dalam pembekalan warga binaan ini terus berkelanjutan.

“Diharapkan melalui kerjasama ini yang nantinya diikuti dengan pelatihan, warga binaan yang telah mendapatkan program asimilasi dan integrasi dapat menerapkan ilmu dan keterampilan di bidang budidaya tanaman sistem hidroponik setelah berbaur dan bersosialisasi dengan masyarakat lain. Karena manfaatnya telah nyata dirasakan oleh keluarga binaan dalam meningkatkan ketersediaan dan keragaman pangan serta peningkatan gizi keluarga terlebih dimasa pandemi covid-19 ini, imun kesehatan keluarga akan semakin terjaga,” ujarnya. (dkp Kobar)