Jenguk Korban, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Palu, Kominfo - Presiden Joko Widodo tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah, sekira pukul 10.15 WITA, Rabu (03/10/2018). Kedatangan Presiden ke Kota Palu ini merupakan yang kedua kalinya usai bencana gempa dan tsunami yang menimpa Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. 

Setibanya di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Kota Palu, Kepala Negara langsung mengunjungi korban gempa dan tsunami yang mengungsi sekaligus dirawat di rumah sakit darurat yang berada di bandara ini.

(Baca Juga : KPKNL Pangkalan Bun Akan Laksanakan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Cabang Banjarmasin)

Kurang lebih sebanyak 23 pasien yang ditemui dan disapa Presiden satu per satu. Dirinya mendengarkan langsung keluhan-keluhan dari para pasien sekaligus berupaya membesarkan hati mereka agar tetap sabar menghadapi cobaan ini. Untuk diketahui, sejumlah pasien tersebut berada di rumah sakit darurat Bandara Mutiara Sis Al-Jufri untuk diterbangkan ke Makassar dan Manado guna mendapat perawatan lebih intensif.

Setelah ini, Kepala Negara akan melanjutkan aktivitasnya untuk melihat langsung penanganan yang dilakukan jajaran terkait bagi para korban dan kerusakan sarana umum di sejumlah lokasi.

Saat tiba di Kota Palu, Presiden Joko Widodo disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tampak pula Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.

Sejumlah lokasi akan dikunjungi Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Sulawesi Tengah, hari ini. Lokasi pertama yang ia kunjungi setibanya di Kota Palu berada di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan. Di sana, dirinya meninjau lokasi reruntuhan desa dan penanganan para korban terdampak bencana di Sulawesi Selatan. Dirinya juga menerima sejumlah laporan yang berkaitan dengan upaya pemulihan aktivitas dan sarana umum yang ada di sana.

“Ini saya ke lapangan lagi untuk melihat kondisi riil setelah saya perintahkan 4 hari yang lalu, baik yang berkaitan dengan evakuasi, listrik, BBM, logistik, dan terutama penanganan-penanganan yang luka,” kata Presiden di lokasi peninjauan, Rabu, 3 Oktober 2018. Menurutnya, proses evakuasi, pembersihan, dan pencarian korban di lokasi telah berjalan sesuai dengan rencana. Sejumlah alat-alat berat tambahan juga sudah dioperasikan untuk mendukung percepatan penanganan itu.

“Saya lihat semuanya berjalan dengan baik. Evakuasi alat-alat berat sudah masuk semua. Di sini sudah, di Balaroa sudah, dan di tempat lain sudah mulai pembersihan-pembersihan dan pencarian korban sudah mulai dilakukan,” ujarnya.

Sepanjang perjalanan Presiden menuju ke lokasi peninjauan, dirinya juga melihat sejumlah tim dari PLN yang dilaporkan terdiri atas 500 orang sudah mulai melakukan perbaikan jaringan listrik yang sempat lumpuh pascagempa. “Saya tadi dapat laporan 40 persen listrik sudah menyala meski itu bukan dari gardu, tapi dari genset-genset sedang maupun kecil yang sudah sampai ke sini,” ucap Presiden.

Sementara yang berkaitan dengan kebutuhan lainnya seperti bahan bakar minyak (BBM) dan logistik, ia menerangkan bahwa saat ini kebutuhan tersebut sudah mulai didistribusikan ke sejumlah lokasi terdampak gempa. Khusus untuk BBM, Presiden melihat pasokan sudah berangsur normal.

“Logistik sudah mulai masuk dan menyebar. Memang ada tempat-tempat yang belum terjangkau, ini masih dalam proses hari ini. Tadi juga baru saja saya perintahkan, misalnya di Kabupaten Sigi tadi ada 4 kecamatan yang masih memerlukan logistik. Ini akan kita perintahkan untuk diantar ke sana,” imbuhnya.

Kepala Negara berharap percepatan penanganan korban dan wilayah terdampak gempa ini dapat segera selesai. Selanjutnya, pemerintah akan berupaya untuk kembali menghidupkan aktivitas perekonomian warga yang terhenti setelah bencana.

“Kita ingin menghidupkan titik-titik ekonomi baik pasar dan toko-toko dan mengimbau mereka (warga) untuk buka kembali sehingga aktivitas ekonomi menjadi bergerak. Kita berharap proses ini segera selesai untuk masuk ke tahapan berikut yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi,” tandasnya.