Indonesia Akan Ekspor Manggis dan Promosi Wisata Lewat Alibaba

Nusa Dua, Kominfo - Pemerintah Indonesia ingin memanfaatkan platform Alibaba milik Jack Ma sebagai media untuk mengangkat produk asli Indonesia agar merajai pasar dunia. Salah satu produk unggulan yang didorong mendunia, datang dari agribisnis, yakni  buah manggis.

"Produk unggulan kita yang perlu disiapkan ke depan adalah produk yang mereka sebut seperti manggis. Manggis kita produksinya banyak, berkualitas baik dan konsisten sepanjang tahun, sehingga bisa seperti duriannya Thailand," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Triawan Munaf di Laguna Hotel, Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10/2018).

(Baca Juga : Kades dan Sekdes Se-Kecamatan Arsel Ikuti Sosialisasi Perbup Nomor 25 Tahun 2019)

Selain manggis, Jack Ma juga menginginkan pemerintah Indonesia bisa memanfaatkan Alibaba sebagai wadah promosi pariwisata. "Jack Ma juga menyampaikan bahwa kita harus lebih banyak mempromosikan tourism melalui platformnya, Alibaba, karena jangkauannya tidak hanya ke China tapi seluruh dunia," ujar Triawan.

Pendapat senada datang dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Rosan Roeslani. Menurutnya, manggis Indonesia memiliki potensi untuk mendunia, jika melihat rekam jejak durian yang dijual Thailand dan Malaysia.

"Pada eleven-eleven sebelumnya, durian dalam satu menit laku 80.000. Mereka sudah menjual durian hingga 2 miliar durian, tapi siapa yang memanfaatkan, bukan kita, tapi Thailand dan Malaysia, makanya kita mesti aktif," kata Rosan.

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun mengatakan, pemerintah Indonesia sudah memasukkan beberapa persyaratan agar manggis bisa dijual melalui platform Alibaba. "Untuk masuk ke Alibaba ada persyaratannya, itu harus kita penuhi. Salah satu produk unggulan kita yang sudah memenuhi persyaratan tersebut adalah manggis," jelasnya.

Selain manggis, tambah Djauhari, Indonesia juga sudah memasukan persyaratan untuk produk sarang burung walet. “Produk ini juga sangat potensial, karena 70% pasar sarang burung walet di China berasal dari Indonesia," pungkasnya.