Dukung Pengolahan dan Pemasaran Produk Hortikultura Kobar, Dinas TPHP Peroleh Bantuan dari Ditjen Hortikultura Kementan

Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura melalui Video Conference, Rabu (1/7).

MMC Kobar - Sebagai salah satu kabupaten yang dinilai telah berhasil dalam pengembangan komoditi strategis hortikultura, dan untuk mendukung pengolahan dan pemasaran produk hortikultura, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas TPHP memperoleh bantuan berupa sarana prasarana pasca panen dan pengolahan produk hortikultura dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. Hal ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura yang dilaksanakan pada Rabu (1/7).

Rapat yang diselenggarakan melalui video conference ini dipimpin langsung oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan diikuti oleh seluruh Dinas di kabupaten/kota dan provinsi yang membidangi Hortikultura se-Indonesia. Selain membahas tentang peningkatan mutu dan produktivitas serta investasi dalam mendukung Gerakan Mendorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura (Gedor Horti), Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura juga menyalurkan bantuan kepada kabupaten/kota dan provinsi lainnya yang juga dinilai telah berhasil dalam mengembangkan komoditi hortikultura. 

(Baca Juga : Penilaian PIDI Terhadap Enam Dokter oleh Dinkes Kobar Masuki Tahap Evaluasi Akhir)

Bantuan yang akan diperoleh antara lain berupa sarana pasca panen bawang berupa alat angkutan beserta peralatannya sebanyak 1 unit, sarana pengolahan cabai/bawang berupa mesin pengolah sambal sebanyak 1 unit, prasarana pasca panen berupa gudang/bangsal sebanyak 1 unit, prasarana pengolahan pengering bertenaga matahari (solar dryer dome)  sebanyak 1 unit.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng, SC, menyampaikan bantuan ini merupakan stimulus yang akan diberikan kepada petani untuk dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing bagi petani hortikultura.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk menyediakan atau memfasilitasi bantuan sarana dan prasarana pascapanen berupa bangunan gudang/bangsal pascapanen, alat/mesin pascapanen di kawasan dan sentra-sentra produksi hortikultura untuk mendukung peningkatan nilai tambah dan daya saing,”ucap Bambang.

Lebih lanjut, Bambang juga berpesan kepada peserta rapat yakni seluruh pejabat yang membidangi hortikultura pada kabupaten dan provinsi yang memperoleh bantuan agar menyampaikan laporan pemanfaatan prasarana dan sarana /pasca panen pengolahan setiap bulannya secara teratur dan tepat waktu.

Sebagai salah satu sub sektor pertanian, komoditi hortikultura khususnya di Kobar memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan selain sebagai sumber pendapatan masyarakat petani juga untuk mendukung keamanan pangan daerah. Produk hortikultura unggulan Kobar diantaranya semangka, tanaman jagung, cabai, bawang dan sayuran-sayuran lainnya.

Pengembangan komoditi strategis hortikultura yang bermutu dan berdaya saing tentunya juga memerlukan penanganan pasca panen yang baik dan benar agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Saat ini komoditas hortikultura tidak hanya dibudidayakan sebagai tanaman sela, tanaman pekarangan dan tanaman kebun tetapi sudah mulai banyak dikembangkan di lahan-lahan masyarakat.  

Kepala Dinas TPHP Kobar melalui Kepala Bidang Hortikultura, Endro Budi Utomo, SP menyambut baik dengan bantuan yang akan diterima ini.

“Dengan bantuan yang diberikan ini tentunya akan sangat membantu bagi petani kita, baik itu untuk sarana prasarana pengolahan maupun pasca panennya,” tutur Endro.

Bantuan ini sekaligus menjadi solusi atas permasalahan yang sering dihadapi petani hortikultura Kobar, mengingat produk hortikultura ini memiliki beberapa kelemahan antara lain jangka waktu penyimpanan yang tidak tahan lama, mudah rusak, jika sudah musim akan berlimpah dan langka pada musim lainnya, dan bisa terjadi fluktuasi harga yang cukup tajam, sehingga ini menjadi kendala tersendiri bagi petani.

“Petani horti masih melakukan penanganan pascapanen tanpa memperhatikan karakteristik produk dan sarana pascapanen yang tepat sehingga perlu diupayakan penanganan pascapanen yang baik dan konsisten mulai pascapanen hingga ke konsumen, harapan kami dengan disalurkannya bantuan ini  dapat membantu petani horti di Kobar untuk meningkatkan nilai tambah serta daya saing produk-produknya, hal ini sekaligus mendukung program pemerintah Gedor Horti ,” lanjut Endro.

Rencananya sarana dan prasarana pengolahan dan pascapanen bantuan dari Ditjen Hortikultura Kementan ini akan diserahkan kepada kelompok tani sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga pemanfaatannya dapat lebih maksimal untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing petani hortikultura di Kobar. (dtphp_kobar)