DKP Kobar Hias Stand Pameran dengan Hidroponik di Kalteng Quality Expo

Sawi sendok yang ditanam dengan sistem Deep Flow Technique (DFT) dan Tower dipajang di sekitar Stand Kabupaten Kotawaringin Barat pada Kalteng Quality Expo (29/4/2019). (dkp kobar)

MMC Kobar - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) hias stand pameran Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada Kalteng Quality Expo 2019 di arena pameran Temanggung Tilung, Kota Palangka Raya dengan hidroponik pada Senin, (29/4/2019). Instalasi berupa 2 set hidroponik Dutch Bucket (DB), 2 set Tower  Hidroponik dan 1 set Deep Flow Technique (DFT) dipajang lengkap beserta tanaman sawi sendok dan cabe yang telah berbuah. Hal ini dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan terutama yang areanya terbatas dengan memanfaatkan sistem budidaya hidroponik.

DB adalah teknik bercocok tanam hidroponik yang ditekankan pada sirkulasi dan efesiensi penggunaan air. Teknik ini biasanya digunakan untuk budidaya tanaman yang memiliki jenis akar tunggang. Nutrisi yang diaplikasikan dalam sistem DB ini menggunakan sistem tetes atau drip system yang langsung diarahkan ke bagian akar tanaman dan sisanya akan dibawa kembali ke tandon untuk disirkulasikan kembali.

(Baca Juga : Seleksi Calon Paskibraka Tahun 2021 Segera Digelar)

Selain DB, diperlihatkan juga Deep Flow Technique (DFT) sebagai salah satu sistem tanam dalam hidroponik yang menggunakan genangan pada instalasi dan menggunakan sirkulasi dengan aliran pelan. Sistem ini menggunakan listik sebagai penggerak pompa agar dapat dengan mudah mensirkulasi nutrsi ke seluruh akar tanaman.

Dan terakhir, sistem Tower, salah satu sistem hidroponik yang bisa menghemat lahan saat bertanam. Sistem ini mengadopsi sistem tanam vertikal sehingga sangat hemat tempat. Itulah sebabnya, sistem ini banyak dicari dan dipraktekkan di halaman atau pekarangan rumah yang sempit.

Adapun jenis tanaman yang bisa dibudidayakan secara hidroponik antara lain sayur daun seperti sawi sendok dan selada, sayur batang seperti seledri dan kangkung serta sayur buah seperti tomat dan cabe.

Nurul Huda, SP, Analis Ketahanan Pangan yang menggawangi pembuatan instalasi hidroponik ini berharap dengan diperlihatkannya beberapa sistem hidroponik di Kalteng Quality Expo ini dapat menginspirasi bahkan mendorong masyarakat untuk menirunya.

“Dengan berbagai model rakitan hidroponik yang ada disini, kita berharap masyarakat bisa membuat sendiri instalasinya sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing sehingga tidak ada lagi kendala tidak bisa menanam karena keterbatasan tanah dan lahan,” jelasnya.

Dalam kesempatan lain, Ir. Edy Heriansyah selaku Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan menginformasikan biaya pembuatan instalasi berukuran 1-4 meter berkisar Rp.500.000,- sampai dengan Rp.4.000.000,- tergantung bentuk dan ukuran.  

“Sistem ini memang memerlukan biaya cukup mahal di awal pembuatan instalasinya. Tapi untuk pemeliharaan dan biaya operasional setelah itu akan lebih mudah dan murah”, jelasnya.

Mari, kita wujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan di Kobar. (Sinta/dkp kobar)