Cegah Stunting Melalui Dokter Zinak

Lurah Raja Seberang menyerahkan bantuan starter kit tanaman hidroponik pada kegiatan Dokter Zinak pada Selasa (11/08).

MMC Kobar - Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita dengan kondisi panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan anak seusianya. Balita yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan berisiko mengidap penyakit degeneratif ketika dewasa. Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Balita stunting akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal di masa yang akan datang.

Permasalahan stunting ini dapat terjadi disebabkan oleh banyak faktor, seperti gizi ibu saat hamil, kurangnya asupan gizi pada bayi, kondisi sosial dan ekonomi serta lingkungan. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya gizi dan kondisi sosial ekonomi juga dapat menyebabkan stunting. Oleh karena itu perlu adanya edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya gizi dari sejak hamil sebagai upaya pencegahan stunting.

(Baca Juga : Hadiri Peringatan Hari Jadi ke-25, Bupati Apresiasi Launching Aplikasi Pelayanan Mandiri Desa Natai Raya)

Upaya pencegahan stunting diantaranya melalui pemenuhan kebutuhan gizi, Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sehat, pemantauan tumbuh kembang anak, sanitasi dan kebersihan lingkungan serta kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini memerlukan kerjasama dari berbagai pihak dan lintas sektor.

Dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang penanganan dan pencegahan stunting, Pemerintah Kecamatan Arut Selatan (Arsel) bekerja sama dengan lintas sektor melakukan kegiatan yang melibatkan pemerintah kelurahan, puskeksmas dan layanan kesehatan. Salah satunya kegiatan Dokter Zinak (Pondok Terpadu Gizi Anak) yang diselenggarakan oleh Kelurahan Raja Seberang Kecamatan Arsel.

Kegiatan Dokter Zinak dilaksanakan pada Selasa (11/08) bertempat di aula Kelurahan Raja Seberang Kecamatan Arsel. Kegiatan ini terselenggara bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kelurahan Raja Seberang, Kelurahan Siaga, Puskesmas dan Posyandu.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu strategi penanganan dan pencegahan stunting dengan melibatkan para orang tua dan anak yang masuk dalam data stunting melalui pendekatan 3 aspek, yaitu ketahanan pangan, infrastruktur sanitasi dan ketersediaan gizi seimbang.

  • Ketahanan pangan diberikan bantuan berupa starter kit tanaman hidroponik untuk diolah dan dikembangkan sebagai salah satu sumber gizi bagi keluarga.
  • Ketersediaan infrastruktur sanitasi dilakukan pendataan rumah yang belum memiliki jamban sehat/wc yang kemudian akan di masukkan dalam kegiatan pembangunan wc melalui dana kelurahan.
  • Ketersediaan gizi  seimbang melalui pemberian bingkisan sebagai tambahan gizi bagi anak.

Camat Arsel, Muhammad Ramlan menyambut baik pelaksanaan kegiatan dalam rangka menekan dan menurunkan angka stunting khususnya di Kelurahan Raja Seberang. Dan berharap masyarakat mempunyai kesadaran pentingya perilaku dan pola hidup sehat serta gizi seimbang.

“Stunting bukan hanya menjadi permasalahan nasional bahkan telah menjadi isu global. Pemerintah berkomitmen dalam rangka pencegahan stunting melalui kebijakan dan program serta regulasi yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan stunting. Upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan semua pihak, baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat secara keseluruhan. Saya berharap melalui kegiatan Dokter Zinak ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup sehat dan asupan gizi seimbang terutama bagi ibu hamil,” kata Ramlan. (kec-arsel)