Bahas Rencana Pembangunan Museum, Pemkab Kobar Gelar FGD

Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah saat membuka dan meberikan sambutan pada acara FGD Rencana Pembangunan Museum Kobar di Quizas Cafe, Hotel Arsela Pangakalan Bun, Senin (30/11)

MMC Kobar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Rencana Pembangunan Museum pada Senin (30/11) di Quizas, Hotel Arsela, Pangkalan Bun.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring untuk menghindari kerumunan dan penularan Covid-19. Peserta yang hadir sebanyak 30 orang dan menghadirkan dua orang narasumber melalui aplikasi zoom, yakni Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Judi Wahjudin, SS, M.Hum dan Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Dian Sulistyowati, M. Hum.

(Baca Juga : Komitmen Indonesia Tangani Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan)

Kegiatan ini dibuka oleh Wabup Kobar, Ahmadi Riansyah yang mewakili Bupati, dan didampingi oleh Kepala Dikbud M Rosihan Pribadi, beberapa kepala SOPD dan camat. Wabup Kobar, Ahmadi Riansyah mengatakan bahwa kegiatan FGD ini untuk membicarakan rencana awal pembangunan museum di wilayah Kabupaten Kobar, sekaligus mengakomodir visi misi bupati dan waki bupati.

“Pembangunan ini merupakan implementasi dari misi ke 6 pemerintah daerah, yaitu melestarikan situs budaya lokal, dalam rangka untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kobar,” tutur Ahmadi.

Sementara itu Kepala Dikbud Rosihan Pribadi menambahkan dalam bahwa dalam rangka menghimpun benda sejarah terkait dengan sejarah Kobar dari awal sampai era sekarang, dipandang perlu adanya museum di Kobar yang memiliki budaya yang sangat luhur.

“Untuk menghimpun benda sejarah terkait dengan sejarah Kesultanan Kobar dan sejarah peradaban budidaya pertanian, perikanan, kehutanan dengan sejarah pertempuran 14 Januari 1966 di Kumai serta sejarah masuknya Islam di Kobar, hingga masuknya industri dan akulturasi sosial seni budaya perlu dibuat museum sebagai wadah sejarah dan edukasi masyarakat/ wisatawan,” jelas Rosihan.

Turut hadir dalam FGD beberapa tokoh masyarakat Kobar, seperti H. Gusti Moch. Awaludin M, Gusti Masfajri, Gusti Samudra, H. Tamzil Aziz dan H. Asyikin Noor Bakri. Sedangkan dari akademisi UNTAMA diwakili oleh Jamaludin Dwi Laspandi. (humas disdikbud kobar)