Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Generasi Z dan Generasi Milenial

Gambar 1

MMC Kobar - Adaptasi terhadap perubahan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan, karena tidak ada yang abadi dalam perubahan kecuali perubahan itu sendiri. Paradigma tentang capaian organisasi yang mengacu pada pertambahan nilai keunggulan organisasi sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai unggul keterampilan individu penggerak organisasi. 

Sumber Daya Manusia merupakan komponen penting yang bertindak sebagai penggerak keberhasilan suatu organisasi baik organisasi formal maupun informal. Oleh karena itu, peran kepemimpinan terhadap upaya pengembangan dan mendorong inovasi dan kreatifitas SDM merupakan usaha yang harus terus menerus terjadi secara optimal.

(Baca Juga : Bupati Minta Pj Kades Sulung Segera Bentuk Panitia Pemilihan Kades Antar Waktu)

Saat ini di Indonesia merupakan masa gemilang dengan bonus demografi berusia produktif sebagai potensi SDM unggul yang disebut dengan generasi Z dan generasi milenial yang mendominasi jumlah penduduk berdasarkan data sebanyak 52% penduduk Indonesia. Hal ini tentu menjadi peluang positif apabila dilakukan dengan dukungan dan cara kepemimpinan yang tepat. Tipe kepemimpinan yang bisa mempengaruhi dan beradaptasi dengan budaya generasi Z dan generasi milenial salah satunya adalah tipe kepemimpinan transformasional.

Gambar 2

Kepemimpinan transformasional dalam beberapa penelitian menghasilkan nilai budaya yang positif terhadap SDM generasi Z dan generasi milenial yang dianggap dalam tujuan mereka bekerja tidak hanya mementingkan aspek keuntungan secara materi dan berpandangan terbuka terhadap inovasi dan perubahan. mereka seringkali tertantang melakukan sesuatu dengan ekspektasi tinggi. 

Tentu dalam teori SWOT yang membaca sebuah peluang dan kelebihan organisasi peran yang ingin dimainkan oleh SDM gen Z dan gen milenial ini merupakan modal bagi seorang pemimpin transformasional yang dianggap adaptif serta motivatif. Kepemimpinan transformasional dianggap tidak ragu untuk menerima kreatifitas dan inovasi, mampu menghargai, serta multi perspektif dalam pengambilan keputusan.

Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa keterkaitan kepemimpinan transformasional yang adaptif dan efektif terhadap gen Z dan gen milenial akan mampu mengangkat perubahan kreatifitas individu yang kemudian berdampak mewujudkan kemajuan serta mempertahankannya dalam suatu organisasi. Maka semua pegawai harus berubah, cara memimpin harus berubah, lingkungan kerja harus berubah, cara kerja dan budaya kerja harus berubah, cara mengelola tim harus berubah, begitu pula cara memimpin tim dalam organisiasi juga harus berubah. 

Bagaimana mengelola generasi Z dan generasi milenial, dengan mengubah paradigma tentang bagaimana seharusnya mengelola generasi Z dan generasi milenial melalui pendekatan kekuatan kaum milenial, yaitu melihat sisi peluang serta kekuatan para milenial kemudian memaksimalkan kelebihan para SDM generasi tersebut. 

Pemimpin mampu mengenali karakteristik unik generasi milenial, menciptakan lingkungan kerja yang paling sesuai hingga akhirnya mampu untuk memimpin para generasi Z dan generasi milenial untuk bisa bersama-sama mewujudkan visi misi organisasi.

(Penulis Ajeli Rahman, Mahasiswa Magister Fakultas Ekonomi Universitas  Islam Sultan Agung)

Ajeli Rahman, Mahasiswa Magister Fakultas Ekonomi Universitas  Islam Sultan Agung