SIPPP DI HATI Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018

Jakarta, Kominfo - Komitmen Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan layanan terbaik agar iklim berusaha di Indonesia lebih baik mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Inovasi layanan prima bertajuk Sistem Perizinan Online dan Pelayanan Prima Ditjen PPI Hebat Andal Berbasis Teknologi Informasi (SIPPP DI HATI) yang dilaksanakan di Kementerian Kominfo terpilih menjadi salah satu Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018. 

Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Diah Natalisa mengapresiasi seluruh inovator yang hadir dalam presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik “Kami mengapresiasi inovator-inovator yang mempresentasikan inovasinya di hari pertama ini,” katanya di Ruang Sriwijaya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Senin (09/07/2018).

(Baca Juga : Peringati Hari Rabies Dunia, DPKH Kobar Bekerjasama dengan PDHI Cabang Kalteng Gelar Vaksinasi Hewan Peliharaan Gratis)

Dalam sesi wawancara hari ini, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli memaparkan SIPPP DI HATI. Inovasi itu mengubah sistem perizinan dari sebelumnya bersifat manual menjadi sistem perizinan online sehingga lebih transparan, proses cepat, akses mudah, minimalisasi resiko, keamanan terjamin dan lebih efisien. 

"Kami melakukan layanan terpadu berbasis online dan ada pengaduan serta call center yang terintegrasi. Keuntungan bagi pengguna, layanan 100% online bisa memangkas waktu layanan sampai 80%," jelasnya.

Layanan SIPP DI HATI memungkinkan pengguna layanan mengajukan, memantau dan mendapatkan izin secara online dan same day service jika semua syarat sudah terpenuhi. "Kami memadukan Sistem Layanan Online Perizinan Penyelenggaraan Pos dan Informatika (e-Licensing), Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pelimpahan Kewenangan, dan Call Center 159," jelasnya seraya menekankan bahwa pemanfaatan layanan online mampu melakukan rebirokratisasi dengan memangkas sejumlah meja atau persetujuan yang harus dilalui sehingga lebih cepat dan efisien.

Pada hari pertama proses wawancara, selain Kementerian Kominfo ada empat  inovator  lain yakni ‘Monitoring Penanganan Pengaduan Masyarakat’ Kementerian Sekretariat Negara; ‘Three Wonderfull Journey’ Hutan Kota Kemayoran, yang merupakan inovasi dari Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran; Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Universitas Indonesia: Upaya dalam Memperluas Jangkauan Pendidikan Berkualitas dari Universitas Indonesia dan SIMonev (Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi) Program, Kegiatan, dan Anggaran Kementerian Ristek Dikti. (DPS)