Kunjungan Bupati Ke Australia, Mulai Dari Kebun Blueberry Sampai Ke Peternakan Sapi

MMC Kobar - Dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi berbasis pertanian, Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah, pada saat melakukan kunjungan kerjanya ke Australia menggali teknologi pengelolaan mulai dari sektor perkebunan sampai peternakan sapi. Kunjungan orang nomor satu di Bumi Marunting Batu Aji ini memenuhi undangan Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) bersama dengan Earth Innovation Institute.

Kegiatan Bupati Kobar di Australia berlangsung selama lima hari, dimana Bupati bersama rombongan di Sidney disambut oleh Konsulat KBRI, bahkan disambut juga oleh anggota parlementer di Kota Balina

(Baca Juga : DPMPTSP Fasilitasi Penyelesaian Masalah para Pelaku Usaha Kobar)

"Alhamdulillah, sambutannya sangat luar biasa, kami disambut dengan jamuan mereka yang sangat luar biasa, dan sangat ramah, selain itu yang lebih spesial sekali, Ibu pun diterima oleh suku asli Aborigin," kata Bupati melalui telepon seluler.

Bupati Kobar mengatakan hasil kunjungannya di Australia, banyak sekali referensi yang bisa kita terapkan di Kobar terutama yang berkenaan dengan pengelolaan lahan.

"Disana (pen : Australia), Ibu bersama rombongan, berkesempatan mengunjungi kebun buah blueberry, kebun kopi, kacang macadamia, bahkan meninjau langsung peternakan sapi, kami pun mengkunjungi pemilik perusahaan perkebunan di Australia," kata Bupati.

Hj Nurhidayah menambahkan, kunjungan kerjanya ke Australia itu guna menggali sektor pertanian dalam arti luas yang merupakan salah satu sektor prioritas pengembangan pembangunan lima tahun kedepan.

"Sektor petanian dalam arti luas ini diharapkan akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat kobar, untuk itu Ibu terus menggali apa saja yang akan kita terapkan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat berbasis pertanian," tambah Bupati.

Sehingga dalam kunjungannya ke Australia, mulai tanggal 7 Mei sampai dengan tanggal 12 Mei 2018, benar-benar dimanfaatkan menggali ilmu tentang pengelolaan lahan pertanian dan peternakan.

“Disana Ibu belajar masalah bagaimana peranan dari pemerintah dalam memacu kemandirian petani, kalau untuk komoditas pertanian dan perkebunan apa yang ada di Kobar tidak kalah dengan Australia, hanya saja masih masalah regulasi dan pemasarannya saja kita yang belum siap, hal ini yang akan kita kaji dalam mencari solusinya," bebernya. (Humas Diskominfo Kobar)