Kerja Nyata Menuju Kobar Sejahtera

Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah. (Dok. Humas Diskominfo Kobar)

MMC KOBAR - Memasuki tahun kedua masa pemerintahannya. Pasangan Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah dan Wakil Bupati Ahmadi Riansyah merealisasikan satu persatu janji kampanyenya. Mulai dari sektor pendidikan, pertanian, infrastruktur dan pariwisata. Pasangan yang akrab disapa NURANI ini terus bekerja menuju Kobar sejahtera.

Tiga program prioritas yang sudah berjalan dan hampir semuanya diselesaikan. Pertama adalah janji NURANI untuk membangun dari pinggiran. Hal itu dibuktikan dengan menggagas pembangunan infrastruktur secara konsorsium melalui Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang berinvestasi di Bumi Marunting Batu Aji ini.

(Baca Juga : Bina Perpustakaan di Desa dan Kelurahan, DPK Kobar Gelar Peer Learning Meeting)

Program pertama yang langsung digebrak oleh pasangan NURANI adalah proyek konsorsium jilid I di Kecamatan Arut Utara (Utara). Memasuki 100 hari masa kepemimpinannya, bupati langsung melakukan groundbreaking pembangunan jalan dan jembatan yang melibatkan empat PBS di Aruta tersebut. Tak tanggung-tanggung, proyek ini sepanjang 70 km lebih. Jika menggunakan anggaran pemerintah, pembangunannya diprediksi menelan angka sekitar Rp 32 miliar.

Beruntung, empat perusahaan besar yang dilibatkan yakni PT Korintiga Hutani, PT Ensburry Kalteng Minning, PT Bangun Jaya Alam Permai (BJAP/Best Group) dan PT Astra Group langsung merespon positif. Empat perusahaan keroyokan membangun jalan tersebut, dengan porsi pembangunannya sudah dibagi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).  

Bupati Kobar Hj Nurhidayah menginginkan kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Aruta untuk berkontribusi terhadap pembangunan. Dengan terbukanya desa yang terisolir, kata bupati, tentu akan membuat roda perekonomian di Kecamatan Aruta lebih membaik dan maju lagi. Bupati juga mengingatkan kepada perangkat desa, agar mengkoordinir masyarakatnya, sehingga apabila ditemukan warga yang sengaja mempersulit perusahaan dalam membantu pembangunan bisa segera memberikan pemahaman.

“Semoga tidak ada yang mempersulit, karena ini semua untuk kepentingan masyarakat. Kalau infrastruktur bagus, masyarakat sendiri yang akan menikmatinya. Ini bukan masalah politis, tapi sudah kebutuhan yang harus diwujudkan di Aruta,” harap bupati perempuan pertama di Kalteng ini.

Setelah proyek konsorsium jilid I berjalan mulus. Bupati Kobar kembali melakukan gebrakan. Kawasan lain yang dinilai masih terisolir juga dibuka akses pembangunannya di Kecamatan Kumai hingga Kecamatan Pangkalan Banteng sampai perbatasan Sukamara. Tidak tanggung-tanggung, lima perusahaan dilibatkan untuk mengerjakannya.

Pertengahan September 2018, Bupati memonitoring proyek konsorsium jilid II yang menembus beberapa desa di Kecamatan Kumai. Hasilnya, proyek yang mulai digarap secara konsorsium oleh lima perusahaan besar swasta (PBS) sudah mencapai mencapai  50 persen.

“Jadi untuk progresnya proyek konsorsium tahap kedua ini sudah 50 persen penggarapannya. Jalur yang kita minta dengan konsorsium sudah terbuka semua. Tinggal penyempurnaan,” kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah.

Kemudian realisasi lainnya yang digaungkan oleh NURANI adalah terkait program pendidikan. Pertengahan Juli lalu, Bupati menyerahkan seragam gratis secara simbolis kepada murid baik tingkat SD sederajat maupun SMP. Seragam yang diberikan tersebut yakni pakaian putih merah, pramuka dan batik khas Kobar. Penyerahan seragam secara simbolis ini dilaksanakan di SMPN 7 Arsel di Desa Pasir Panjang.

“Periode pertama ini kita menyerahkan seragam untuk 2.220 peserta didik tingkat SD dan 1.400 peserta didik tingkat SMP. Saya selaku kepala daerah merasa bersyukur bahwa program pemberian seragam gratis bagi peserta didik dari kalangan tidak mampu ini akhirnya bisa terealisasi,” ucap perempuan yang merupakan mantan Wakil Ketua I DPRD Kobar ini.

Sementara janji lain yang sudah direalisasikan oleh NURANI adalah terkait pemberian insentif kepada guru ngaji yang ada di enam kecamatan di Kobar. Janji untuk memberikan insentif kepada guru ngaji telah terealisasi. Pemberian secara simbolis insentif kepada guru ngaji dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Kobar Agustus lalu.

Bupati Kobar Hj Nurhidayah langsung menyerahkan secara simbolis insentif kepada  perwakilan guru ngaji dari enam kecamatan, yakni dari Kecamatan Arut Selatan, Kumai, Kotawaringin Lama, Pangkalan Banteng, Pangkalan Lada dan Kecamatan Arut Utara. Penyerahan insentif ini juga bersamaan dengan pemberian penghargaan kepada kafilah yang meraih prestasi di Musabaqah Tilawatil Quraan (MTQ) tingkat provinsi yang dilaksanakan di Kabupaten Pulang Pisau beberapa waktu lalu.

Di Kobar sendiri, guru ngaji yang terdaftar secara resmi di Kementerian Agama (Kemenag) berjumlah 280 orang. Kemarin, 170 di antaranya sudah menerima insentif. Sementara 110 sisanya akan diberikan dengan ditransfer langsung ke rekeningnya masing-masing.

“Karena di pemerintahan sekarang pembayarannya non tunai, maka semua guru ngaji yang terdaftar resmi di Kemenag untuk membuat buku rekening. Nanti pembayarannya langsung ditransfer ke rekening masing-masing,” ucap Nurhidayah di hadapan ratusan guru ngaji.  

Pemberian insentif ini, lanjut Bupati, merupakan wujud visi, misi dan janji politik yang disampaikan oleh NURANI saat kampanye. Insentif ini, kata bupati, menjadi tambahan penghasilan bagi guru ngaji yang ada di Bumi Marunting Batu Aji.

“Tahun pertama pemerintahan ini, kami memberikan penghasilan tambahan. Ini merupakan bentuk kepedulian kami, karena peran guru ngaji sangat penting. Bukan hanya mengajari tentang baca tulis Alquran saja. Tapi juga ikut mendidik ahlak generasi muda,” ucap bupati perempuan pertama di Kalteng ini.

“Seandainya masih ada guru ngaji yang berlum tercover atau masuk dalam daftar resmi di Kemenag. Maka bisa mengusulkan. Bagi yang belum terakomodir silahkan melapor,” ucap Bupati.

Bupati juga meminta kepada guru ngaji, agar bersungguh-sungguh mendidik anak-anak atau santrinya. Karena peran guru ngaji, salah satunya juga sebagai penebar perdamaian. “Apalagi tahun ini masuk tahun politik. Guru ngaji bisa berpartisipasi menjaga daerahnya, agar tetap aman, nyaman dan kondusif,” katanya. (Humas Diskominfo Kobar)

Advertorial Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Terbit di Kalteng Pos, 3 Oktober 2018.