GPR Ujung Tombak Penyampaian Informasi Kinerja dan Program Pemerintah

Seditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Sumiati saat membuka kegiatan Bedah Buku Cerita dari Sudut Istana di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019). - (AYH)

Jakarta, Kominfo - Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Sumiati mengatakan, peran Government Publik Relation (GPR) sangat penting dalam pemerintahan, terutama dalam menyampaikan informasi kinerja dan komunikasi publik program pemerintah.

Hal itu disampaikan Sumiati saat menceritakan pengalaman mengelola GPR selama pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo. Menurutnya peranan GPR amat vital dalam mengkomunikasikan berbagai program kepada masyarakat.

(Baca Juga : Dukung Pemenuhan Gizi dan Nutrisi Pangan Petugas Medis, DKP Kobar Serahkan Panen OPAL Kepada RSSI Pangkalan Bun)

“Pengalaman ini membuktikan peran pelaku GPR adalah ujung tombak dalam menyampaikan kinerja dan program pemerintah,” kata Sumiati saat membuka kegiatan Bedah Buku Cerita dari Sudut Istana di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).

Sumiati mengutip salah satu pembahasan dalam buku tersebut bahwa, relasi dengan media merupakan hal terpenting yang dilakukan pemerintah. Tujuan relasi itu untuk membangun narasi komunikasi publik yang optimistis.

“Saya sepakat media-media perlu dirangkul dan bekerja sama dalam membangun ekosistem komunikasi publik yang optimis. Ekosistem optimis ini dapat tercipta, jika para pelaku komunikasi di media dapat menyuarakan hal yang serupa dengan jangkauan dan target yang lebih luas,” jelasnya.

Berkaitan dengan peran GPR, Sumiati menambahkan bahwa pemerintah dituntut untuk memberikan ruang lebih luas kepada pelaku media sebagai partner dalam implementasi GPR. Selain itu, juga penting membangun relasi dengan komunitas seperti netizen.

“Tidak dapat dimungkiri bahwa, dalam persepsi di dunia maya jauh lebih sengit dibanding di dunia nyata, sehingga merangkul komunitas netizen ataupun influencer menjadi satu hal yang sangat perlu dilakukan GPR,” ujarnya.

Secara khusus, Sesditjen IKP itu menyatakan apresiasi atas buah karya Aloysius Wisnuhadana dan Jojo Rahardjo itu yang dibahas dalam diskusi. 

“Semoga kegiatan bedah buku ini dapat dijadikan ajang untuk melakukan diskusi lebih dalam, bagaimana pengalaman aktifitas GPR bekerjasama dengan Kantor Staf Presiden selama ini, dan menjadi referensi strategi kehumasan ke depan,” tutup Sumiati.

(sumber : kominfo.go.id)